AUTO IMUN GURUKU
XO YOGA TAKDIRKU
Menjadi seorang penyandang penyakit Radang Sendi ( Autoimun jenis Rheumatoid Arthritis/RA) mengantarkan saya mengenal healing yoga dari Teh Dian Cittaraga (Teh Dian kini sudah fokus pada Cittaraga Healing). Darinya saya belajar mengolah energi, mengolah tubuh, mengolah rasa, mengolah nafas, mengolah pikiran, dan mengolah hati.
Tidak berjalan mulus.. karena dengan kondisi RA membuat setiap latihan healing yoga yang buat orang sehat atau sakit yg lain itu terasa nyaman, buat saya itu membuat IMUN saya overacting dan nyerang ke badan. Bukannya sehat tapi sering kali malah jauh lebih drop dari sebelumnya.
Tapi tidak saya pungkiri ada bbrp bagian dr sesi beryoga itu yg membuat saya merasa lebih sehat dan itu memberi harapan buat saya. Sekaligus menumbuhkan motivasi untuk meramu yoga yg saya dapat, menjadi sesuatu yang lebih bs diterima oleh tubuh dan oleh imun saya. Jadilah sy berguru pada tubuh sendiri..
Teh Dian sudah maklum kalo sy lagi latihan bersamanya dan teman2 lain yg bukan RA, terkadang sy memilih gerakan yg berbeda dr yg diinstruksikan. Ketika yg lain bertahan pada posenya, sy malah sibuk bergerak. Atau sebaliknya. Saat orang lain bergerak.. saya tegak berdiri dan sibuk mengatur nafas.
Upaya ini perlahan menunjukan hasil. Selain berhasil mempertahankan remisi dari obat2an autoimun perlahan tanda2 kebugaran mulai saya rasakan. Badan lebih kuat menghadapi cuaca ekstrim dan imun lebih anteng jika ada perubahan drastis.
Dan hikmahnya, karena penyakit RA ini sering sekali memunculkan keluhan yang mirip penyakit lain. Mulai dari penyakit pencernaan, penyakit degeneratif, hingga ke penyakit kronis ... sy jadi paham bagaimana membantu keluarga dan teman 2 dekat yang mengeluhkan gejala sakit Maag, Gerd, psikosomatis, jantung bermasalah, kaku 2 badan, nyeri sendi, bengkak2, vertigo, sakit kepala, insomnia, mood swing, sakit pinggang dll. Karena ketika keluhan itu muncul di diri saya, saya pun belajar mengatasinya dengan yoga yg sudah saya sesuaikan kebutuhan tubuh.
Mengetahui perkembangan saya, guruku mendorong saya utk berbagi ilmu yoga yang sy pahami. Perlaham tapi pasti sy menjalani takdir saya mengajar yoga terapi di XO Studio dan El Farah. Takjub krn banyak yg merasakan manfaat dr yg sy bagikan. Alhamdulillah.. krn dg mengajar juga ilmu sy makin bertambah dan sy dipaksa utk rutin berlatih yoga (nasib bukan pecinta OR yang digusur Allah lwt sakit, spy rajin OR) 😅
Gak berhenti pada satu guru. Sy merasakan bahwa pernah ada fase dimana tubuh saya harus diterapi secara pasif, hanya menerima. Dan itu sy dapatkan lewat akupuntur. Saya pun belajar akupuntur pada ibu Lilik Nurhidayati.
Maha Besar Allah.. karena kedua ilmu ini saling melengkapi. Bagaimana YinYang tubuh yg gak seimbang, diselaraskan dengan terapi yoga dan akupuntur. Dan sayapun kembali meramunya dalam gerakan2 yoga yang mempertimbangkan titik2 akupuntur dan aliran energi Yin Yang.
Efeknya? Sampailah saya pada pemahaman bahwa bahwa apa yg sy yakini akhir2 ini kini menjadi jelas ilmunya. Bahwa imun yg overacting ini bisa dikembalikan pada kodratnya. Berfungsi sebagaimana mestinya. Walau tidak secepat dan semudah menjentikkan jari tangan. Tapi setidaknya bisa membuat imun hanya sesekali saja nakalnya. Asal sabar dan mau terus komit berlatih [X]tra [O]rdinary Yoga ini. Yoga yg Insya Allah cocok buat mrk yang punya masalah kesehatan tidak hanya penyandang autoimun tapi juga yang mengeluh Gerd, Kaku dan sakit sendi krn usia, jantung lemah, hormon gak balance dll spt yg sy sebutkan sebelumnya.
Hikmah sebagai autoimmune warrior ini tidak berhenti disini. Temuan berikutnya yg menuntut sy belajar lebih banyak adalah kenyataan bahwa ada potensi energi yang besar yang tyt bs bermanfaat untuk membantu memperbaiki kesehatan yg lain. Disisi lain energi ini seringkali 'meledak' di saat bulan purnama ( aneh yaa..) dan imun pun keluar nakalnya. Ketika orang menikmati cahaya bulan, sy justru sedang berjibaku menjinakkan imun yg mendadak liar menyerang tubuh.
Allah pun memperkenalkan sy dengan Yoga Markandeya. Berguru pada Bunda Dian (namanya sama dengan Guru sy sebelumnya 😍) dan MTHI. Disinilah saya belajar mencoba mengajak tubuh saya bersahabat dengan Alam. Allah telah menganugerahkan alam untuk kita. Tentu ada kebaikan didalamnya. Dan perlahan sy coba filter kebaikan alam mana yang dapat diterima oleh tubuh ini. Menyerapnya dan mengolahnya.
Gampang? Boro2! Jatuh bangun juga..Tapi ya menggunakan jurus awal.. Berguru lagi pada tubuh...meramu kembali ilmu yg sy dapatkan. . Agar cocok bagi orang2 yg spt saya.
Beruntungnya saya, guru-guru sy yang ini pun luas ilmunya, bijak. Memberi ruang bagi saya untuk berkembang. Sehingga saya berkesempatan menjadi seorang Guru Yoga Markandeya dan sekaligus sbg founder XO Yoga .
Jumat, 1 Maret 2019...adalah jalan yang Allah tetapkan untuk saya berbagi XO Yoga untuk mereka yang tubuhnya kaku dan nyeri sendi a.n. Yayasan SahaRA ( Sahabat Rheumatoid Arthritis) dan Imunesia di Acara Autoimun Awareness di Citraland Mall Jakarta. 110 orang yg ikutan dan tanggapan mereka sangat luar biasa ... Alhamdulillaah...
Tampaknya Allah kini memberi amanah lebih besar lagi bagi saya untuk berbagi pada lebih banyak orang...lewat XO Studio, lewat Yoga Markandeya, lewat SahaRA.
Bismillah ...mohon doanya dr semua 🙏
#XOStudiogoestoJakarta2019
#xostudiobandung
#autoimun #rheumatoidarthritis #yogamarkandeya
#yogaterapi #healingyoga
#yogaforautoimunne
#yogatubuhkakusakitsendi
